WALHI adalah forum organisasi Non Pemerintah, Organisasi Masyarakat dan kelompok pecinta Alam terbesar di Indonesia.WALHI bekerja membangun gerakan menuju tranformasi sosial, kedaulatan rakyat dan keberlanjutan Lingkungan Hidup.

Kunjungi Alamat Baru Kami

HEADLINES

  • Pengadilan Tinggi Nyatakan PT. BMH bersalah dan Di Hukum Ganti Rugi
  • Walhi Deklarasikan Desa Ekologis
  •   PT. Musi Hutan Persada/Marubeni Group Dilaporkan ke Komisi Nasional HAM
  • PT.BMH Penjahat Iklim, KLHK Lakukan Kasasi Segera
  • Di Gusur, 909 orang petani dan keluarganya terpaksa mengungsi di masjid, musholla dan tenda-tenda darurat

Jumat, April 22, 2016

Peringati Hari Bumi, Walhi secara Nasional Gelar Karnaval di Palembang

PALEMBANG – Peringatan hari bumi tahun ini dirayakan Walhi dengan karnaval Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup (PNLH) XII. Karnaval PNLH dimulai dari pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang dengan dilepas Ketua DPRD Sumsel, Giri Ramanda N Kiemas.
Karnaval diikuti oleh peserta PNLH Walhi XII seluruh Indonesia, kelompok pecinta alam dan puluhan pelajar kota Palembang. Dalam karnavalnya, Walhi juga mengikutsertakan komunikas pecinta sepeda oentel dan komunitas seni traditional Palembang.
Karnaval peringatan hari bumi dibuka dengan longmarch menuju kawasan Kambang Iwak (KI) Park dan pelataran rumah dinas walikota Palembang. Dalam aksi karnavalnya, Walhi juga membawa bola dunia yang disimbolikkan bola globe ukuran besar. Sepanjang perjalanan itupun, peserta karnaval menyanyikan lagu-lagu daerah.
Ketua Dewan Nasional Walhi, Dadang Sudardja mengatakan karnaval yang dilaksanakan menjadi bagian dari pelaksanaan PNLH di kota Palembang. Selain karnaval, akan banyak serangkaian kegiatan kampaye lingkungan hidup yang digelar menyambut PNLH tahun ini.
“Ini menjadi bagian dari momentum organisasi tahunan.
Tahun ini, penyelenggaraannya di Palembang dengan mengkritisi kerusakan lingkungan yang pernah terjadi di Sumsel, yakni kebakaran hutan dan lahan (karhutla),”ungkapnya usai karnaval.
Dadang juga mengatakan serangkaian PNLH lainnya juga diisi dengan seminar, workshop, semiloka hingga pemilihan pengurusan kepengurusan Walhi. Serangkaian kegiatan juga akan dihadiri oleh pemerintah pusat, daerah dan pemangku jabatan lainnya.
“Dengan tema Indonesia Adil Lestari, utamakan keselamatan rakyat, Walhi mengajak masyarakat terutama pemerintah guna terus melestarikan lingkungan,”ujarnya.
Apalagi, kata Dadang, Sumsel pernah mengalami bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terluas di Indonesia tahun lalu. Dalam PLNH Walhi XII kedepan, Walhi tentu akan merekomendasikan akan permasalahan lingkungan di Sumsel.
“Karhutla menjadi salah satu rekomendasi dalam pertemuan nasional, terutama penguasaan wilayah gambut,”ungkapnya.
Ketua DPRD Sumsel, Giri Ramanda mengatakan pengalaman Sumsel menjadi wilayah terluas Karhutla, telah diantisipasi kalangan legislatif daerah. DPRD Sumsel telah menerbitkan Perda dalam pengantisipasi karhutla. Dalam Perda itu, pelaku aksi pembakar akan ditindaktegas.
“Sehingga konsen pengendaliannya, di pemerintah daerah. Bupati dan walikota hendaknya menjalankan aturan daerah itu dengan tegas. Hal ini agar pelaku jera melakukan aksi kebakaran lahan dan hutan,”ungkapnya.
Serangkaian PLNH, kata Giri hendaknya menelurkan berbagai rekomendasi dalam perlindungan dan pelestarian lingkungan terutama di Sumsel.
“Memperingati hari bumi, kita semua diajak menjaga lingkungan, dan menghentikan perusakan alam,”ungkapnya.
Setelah karnaval juga diselenggarakan aksi teratrikal ‎ dari mahasiswa dan berbagai orasi politik dari fungsionaris Walhi nasional. Realleas




Artikel Terkait:

0 komentar: